BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bertahan di zona hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (10/12/2025). Penguatan IHSG ditopang respons positif investor terhadap data penjualan ritel Oktober 2025.
Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, IHSG terpantau berada di level 8.698. Selama 3 jam perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 8.720, dan level terendah di 8.668.
Data perdagangan BEI menunjukkan sebanyak 402 saham melemah, 266 saham menguat, dan 132 saham tidak mengalami perubahan harga atau stagnan.
Volume saham yang ditransaksikan mencapai 42,576 miliar lembar, dengan frekuensi transaksi sebanyak 2.135.895 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp19,210 triliun.
Tekanan terhadap IHSG datang dari aksi jual saham-saham unggulan, terutama saham empat bank besar, yaitu PT Bank Central ASia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Saham BBCA terpantau melemah 0,62% atau Rp50 menjadi Rp8.050 per lembar. Sedangkan 3 saham bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) melanjutkan tren pelemahan. Saham BMRI terpantau melemah 0,20% atau Rp10 menjadi Rp4.880 per lembar, BBNI turun 0,69% atau Rp30 menjadi Rp4.290 per saham, dan BBRI terkoreksi 0,54% atau Rp20 ke Rp3.660 per lembar.
Meski demikian IHSG mampu bertahan di zona hijau seiring sentimen positif rilis data penjualan ritel Indonesia periode Oktober 2025, yang dirilis Bank Indonesia (BI) hari ini.
BI menyampaikan Indeks Penjualan Ritel (IPR) Indonesia pada Oktober 2025 tubuh 4,3% secara tahunan atau year-on-year (yoy), lebih tinggi dibandingkan IPR bulan sebelumnya sebesar 3,7% (yoy).
Pendorong pertumbuhan IPR terutama dari peningkatan penjualan ritel di kelompok budaya dan rekreasi, makanan-minuman, dan tembakau.
Untuk perdagangan hari ini, IHSG diprediksi bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat di kisaran level support 8.680 hingga level resistance 8.720. (jea)


