BRIEF.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpeluang terkoreksi jangka pendek pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/12/2025).
Laporan Phintraco Sekuritas yang dirilis Rabu (10/12/2025) menyebutkan, IHSG akan bergerak di level resistance 8.750, pivot 8.700, dan support 8.600. Saham yang direkomendasikan BRPT, JPFA, UNVR, MYOR, dan WIFI.
Sebelumnya, IHSG ditutup di level 8.657 atau turun 0,61%, pada perdagangan Selasa (9/12/2025), setelah sempat mencapai level 8.749. Pelemahan indeks disinyalir akibat aksiprofit taking setelah mencapai level tertinggi baru dan sentimen negatif dari indeks bursa Asia yang cenderung melemah menjelang pertemuan The Fed.
Secara teknikal IHSG terkoreksi membentuk candle bearish engulfing yang menandakan adanya potensi koreksi jangka pendek. Indikator Stochastic RSI mengindikasi bearish divergence yang mengindikasikan adanya peluang koreksi pada IHSG. Sehingga diperkirakan IHSG berpeluang untuk koreksi jangka pendek menuju level 8625-8650.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik pada level 124 di bulan November 2025 dari level 121,2 di Oktober 2025. Ini merupakan level tertinggi sejak Februari 2025 yang ditopang oleh kenaikan semua sub indeks utama. Selanjutnya investor akan menantikan data retail sales bulan Oktober 2025 yang diperkirakan tumbuh berakselerasi sebesar 4% YoY setelah meningkat 3,7% YoY di September 2025.
Mayoritas indeks bursa Asia bergerak melemah dalam kisaran sempit pada perdagangan, Selasa (9/12/2025), di tengah kehati-hatian investor menjelang pertemuan The Fed yang akan dirilis, Kamis (11/12/2025) dini hari.
Bank sentral Australia mempertahankan suku bunga acuannya tetap di level 3,6%. Ini merupakan pertemuan keempat berturut-turut bagi bank sentral Australia yang tidak mengubah suku bunga, setelah melakukan pemangkasan suku bunga total sebanyak 75 bps tahun ini. (nov)


