BRIEF.ID – PT Maybank Sekuritas Indonesia (Maybank Sekuritas) menargetkan akan meluncurkan 200 seri waran terstruktur hingga 2025.
“Kita targetkan akan meluncurkan 200 waran dalam dua tahun ke depan,” ujar Presiden Direktur Maybank Sekuritas Wilianto Ie setelah konferensi pers Maybank Sekuritas di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (13/2/2023).
Ia mengatakan, saat ini meluncurkan delapan seri waran terstruktur yang meliputi underlying saham delapan perusahaan dalam IDX30. Saham-saham itu adalah saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
“Penerbitan ini berada di momentum yang tepat karena volume perdagangan di BEI masih tinggi setelah menghasilkan kinerja yang solid di tahun 2022,” ujar Wilianto Ie.
Sementara itu, Regional Head Equity & Commodity Derivatives Maybank Investment Banking Group, Azzahir Azhar mengatakan waran terstruktur telah menjadi instrumen perdagangan yang menarik di Asia Tenggara, khususnya bagi kalangan investor ritel.
Terdapat tiga manfaat waran terstruktur untuk pelaku pasar modal Indonesia. Pertama, adalah leverage atau efek pengungkit, yang memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur dari aset yang mendasari (underlying asset) hanya dari sebagian kecil harganya.
Secara teoritis, apabila harga saham underlying-nya naik maka harga waran terstruktur akan ikut naik, sehingga efek pengungkit membuat potensi persentase keuntungan waran terstruktur menjadi lebih besar dibandingkan persentase keuntungan saham underlyingnya, begitu pula sebaliknya.
Kedua adalah modal investasi yang lebih rendah, dia menjelaskan untuk eksposur serupa pada saham underlying harga waran terstruktur lebih murah dibandingkan membeli langsung saham underlying-nya. Ia mencontohkan harga saham BBRI adalah Rp4.690 per Jumat (10/02), sedangkan harga waran terstrukturnya hanya sebesar Rp 444.
Ketiga adalah strategi penggantian saham. Dia menyebut bisa digunakan secara efektif untuk mendapatkan manfaat dari waran terstruktur.
Ia mencontohkan, apabila investor ingin menjual saham tertentu dan ingin membeli saham di sektor lainnya, maka investor bisa menjual saham tersebut dan membeli waran terstruktur lainnya dengan harga yang lebih murah.
Di sisi lain, dia mengingatkan waran terstruktur juga memiliki risiko yang tinggi karena memiliki masa berlaku yang terbatas dan dapat berakhir tanpa nilai apapun. Ia menghimbau calon investor untuk mempelajari semua informasi terkait produk waran terstruktur termasuk manfaat dan risiko investasi.
“Kami berkomitmen untuk memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran dan literasi investor melalui berbagai media termasuk situs web, media sosial dan seminar,” ujar Azzahir. (Antara)
No Comments