Danantara Soroti Tiga Hal Dikehendaki Investor Proyek Waste-to-Energy

BRIEF.ID – Senior Director of Investment Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Sunata Tjiterosampurno menyoroti tiga hal   yang dikehendaki investor  yang tertarik berinvestasi  pada proyek Waste-to-Energy (WTE).

“Yang penting ada tiga. Pertama adalah kepastian cashflow (arus kas), di mana itu bukan hanya hitung-hitungan di atas kertas, tapi berdasarkan operation and execution,” kata Sunata dikutip dari Antara, Rabu (10/12/2025).

Menurut Sunata, kepastian arus kas datang dari kepastian volume sampah yang harus diantar (deliver) oleh masing-masing kota ke tempat pemrosesan, serta kepastian offtaker  PLN yang merupakan bagian dari Danantara.

“Lalu, ini akan menentukan bankablity dan sustainablility dari proyek itu. Semua proyek infrastruktur tersebut mesti sustain, termasuk (dari segi) finansialnya,” ujar dia.

Kedua, kata dia,  bagi investor adalah alokasi dari risiko sesuai dengan peran masing-masing pemangku kepentingan guna memastikan proyek WTE berjalan dengan baik.

“Simpelnya adalah siapa yang paling pantas mengambil risiko itu dan apa tugas dan peran dari masing-masing pihak, agar semuanya jalan. Alokasi risiko harus tepat: apa yang diambil oleh financial investor, apa yang diambil oleh pemerintah, oleh bank, dan oleh dana publik. Itu mesti pas,” kata Sunata.

Lebih lanjut dikatakan, aspek paling penting lainnya bagi investor adalah kepastian regulasi dari proyek itu sendiri.

“Ini karena pembangunan infrastruktur adalah jangka panjang, kurang lebih 15-20 tahun. Butuh perhatian dari kepastian regulasi itu sendiri. Sehingga  dampaknya bukan hanya financial return,  juga economy impact,” jelas dia.

Danantara  meluncurkan proyek WTE atau pembangunan stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) pada akhir Oktober 2025.

Danantara bersama pemerintah menargetkan pembangunan 33 stasiun PSEL di seluruh wilayah Indonesia, dengan setiap lokasi berkapasitas 1.000 ton sampah per hari dan nilai investasi mencapai Rp2 triliun hingga Rp3 triliun. (nov)

Proyek WTE merupakan solusi jangka panjang, yang dapat menyatukan isu lingkungan, kesehatan dan energi, serta untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia tahun 2060.

Danantara menargetkan program ini bisa mengurangi 80 persen gas rumah kaca nasional, dan setiap unit PSEL menghasilkan listrik hingga 15 megawatt (MW), hingga menghemat 90 persen penggunaan lahan.

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

BI – KBRI Rabat Perkuat Diplomasi Ekonomi Lewat Secangkir Kopi

BRIEF.ID –  Bank Indonesia (BI) menggandeng Kedutaan Besar Republik...

IHSG Bertahan di Zona Hijau Ditopang Indeks Penjualan Ritel Oktober 2025

BRIEF.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa...

Harga Emas Antam Melonjak Jadi Rp2.416.000 per Gram Seiring Peningkatan IKK November 2025

BRIEF.ID - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero)...