BRIEF.ID – Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang berkisar di angka 5% dinilai belum cukup untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Amalia Adininggar Widyasanti. Menurutnya, Indonesia memang sudah mencapai stabilitas ekonomi di angka 5%. Namun, angka itu masih belum cukup karena pemerintah harus bisa meningkatkan kesejahteraan dan butuh langkah cepat agar pertumbuhan melaju lebih pesat.
“Secara stabilitas, kita sudah mencapai dan menjalani puluhan tahun tapi apakah itu sudah cukup? Jawabannya, ini perlu tapi tidak cukup,” kata Amalia saat memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (UNAND) Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (24/9).
Amalia mengatakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini terus melakukan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi, dengan tujuan peningkatan pendapatan per kapita termasuk penciptaan lapangan kerja yang lebih luas.
“Jika itu terwujud maka Indonesia bisa menjadi negara berpendapatan tinggi seperti yang dicita-citakan,” ujarnya.
Dalam kuliah umumnya, Amalia juga menyebutkan pada triwulan II/2025 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,12%. Akan tetapi angka itu bukanlah capaian yang luar biasa karena pada periode tersebut banyak faktor yang menyebabkan ekonomi tumbuh sedikit lebih cepat dibandingkan triwulan I/2025.
Sebagai gambaran pada triwulan I/2025, BPS mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,97%. Adapun peningkatan pada triwulan II/2025 dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang terjaga dengan baik. Selain itu, nilai investasi di tanah air juga tumbuh 6,99% dan ekspor masih tumbuh 10,67%. (lsw)