Pemerintah Tiongkok Soroti Kasus Meninggalnya Pebulutangkis Zhang Zhi Jie

July 2, 2024

BRIEF.ID – Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok  melalui Kementerian Luar Negerinya, Senin (1/7/2024), menyoroti kasus meninggalnya pebulutangkis putra Tiongkok, Zhang Zhi Jie, saat bertanding di Yogyakarta. Bersama Asosiasi Bulutangkis Tiongkok, Beijing menyampaikan keprihatinan atas meninggalnya pemain muda berbakat itu.

Sorotan atas kasus tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning dalam konferensi pers rutin di Beijing, pada Senin (1/7/2024). Asosiasi Bulutangkis Tiongkok (CBA) kepada China Newsweek mengungkapkan, dalam komunikasi dengan pihak Indonesia, mereka menyampaikan keprihatinan tentang apakah Zhang mendapat penanganan medis dengan cepat.

Seperti diberitakan, Zhang pingsan saat melawan Kazuma Kawano (Jepang) pada penyisihan Grup Kejuaraan Asia Yunior di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (30/6/2024) sore. Malam harinya, ia dinyatakan meninggal saat ditangani tim medis dan dokter rumah sakit.

Seperti dikutip kantor berita AFP, ada tayangan video yang memperlihatkan respons lamban saat Zhang jatuh di lapangan. Dalam tayangan video pada pertandingan tersebut, Zhang juga terlihat mengalami kejang-kejang sebelum pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

”Setelah mengetahui kejadian tersebut, Konsulat Jenderal Tiongkok di Surabaya segera menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak Indonesia untuk menyelamatkan atlet tersebut dan mengirimkan personel ke lokasi kejadian,” kata Mao dalam konferensi pers di Kemenlu Tiongkok di Beijing.

”Kami berduka dan sangat menyesal atas kepergiannya dan menyampaikan simpati kami kepada keluarganya. Kementerian Luar Negeri akan terus mengarahkan konsulat jenderal kami di Surabaya untuk melaksanakan tugasnya dalam menangani insiden tersebut,” kata Mao.

Broto Happy

Pertolongan Pertama

Broto Happy dari tim Humas dan Media Panitia Pelaksana BNI Badminton Asia Junior Championship, saat membeberkan kronologi peristiwa tersebut, Senin (1/7/2024) mengatakan, tim medis menyatakan Zhang meninggal pukul 20.50 WIB kepada ofisial tim Tiongkok.

Menurut Broto, tim medis dan dokter turnamen segera masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama setelah mendapatkan panggilan dari wasit.

Ini merupakan regulasi atau aturan sesuai dengan prosedur standar operasi (SOP) dan panduan di setiap turnamen bulu tangkis internasional Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan Badminton Asia (badan bulu tangkis Asia).

Setelah memberikan pertolongan pertama, dokter turnamen memutuskan untuk segera melarikan Zhang ke rumah sakit rujukan, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Dr S. Hardjolukito, yang berjarak 4,7 kilometer dari lokasi pertandingan. Perjalanan ke rumah sakit itu dari tempat pertandingan 10 menit.

Menurut Broto, memerlukan waktu 1 menit 20 detik saat dokter pertama kali masuk lapangan hingga memutuskan untuk segera dibawa ke rumah sakit. Pemilihan RSPAU Dr S Hardjolukito sebagai rumah sakit rujukan sesuai dengan rekomendasi Badminton Asia terkait jarak dan fasilitas yang tersedia. Selain itu, pemilihan ini dicantumkan dalam prospektus yang disetujui wasit.

Di UGD RSPAU Dr S Hardjolukito, dilakukan penanganan terhadap korban serta ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis berupa pijat jantung luar. Prosedur pijat jantung luar disertai alat bantu napas dilakukan selama tiga jam.

Namun, korban tidak menunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis kemudian menyatakan korban meninggal pada pukul 20.50 WIB kepada pihak ofisial tim Tiongkok.

Kemudian ofisial tim Tiongkok meminta agar korban ditransfer ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Yogyakarta, untuk kemungkinan dilakukan tata laksana lebih lanjut. Korban tiba di UGD RSUP Dr Sardjito dalam kondisi tidak ada napas, tidak ada nadi, disertai dengan tanda kematian sekunder.

Di UGD RSUP Dr Sardjito, terhadap korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru selama 1,5 jam. Akan tetapi, tetap tidak ada respons sirkulasi spontan sehingga tidak dilakukan tata laksana penanganan lebih lanjut. Setelah dilakukan penjelasan kepada ofisial tim China, maka tindakan pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB.

Broto mengatakan, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban, baik di RSPAU Dr S Hardjolukito maupun RSUP Dr Sardjito, menunjukkan hasil yang sama, yaitu korban mengalami henti jantung mendadak.

Saat ini jenazah masih berada di RSUP Dr Sardjito, menunggu orangtuanya datang dari Tiongkok. Badminton Asia, PBSI, dan panitia penyelenggara menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga Zhang Zhi Jie dan CBA.

Atlet Berprestasi

CBA dalam pernyataan dukacita kepada keluarga Zhang Zhi menyampaikan, ”Zhang Zhi Jie mencintai bulutangkis dan merupakan atlet berprestasi dari tim bulu tangkis muda nasional.”

Melalui pernyataan tertulis yang dikutip Associated Press, CBA menyampaikan, ”Terima kasih yang tulus kepada semua sektor masyarakat atas perhatian dan bantuan yang diberikan kepada Zhang Zhi Jie.”

Zhang mulai berlatih dan bermain bulutangkis saat usia taman kanak-kanak. Ia masuk tim nasional junior bulutangkis Tiongkok tahun 2023. Pada tahun ini, ia menjuarai nomor tunggal putra kejuaraan junior bergengsi, Kejuaraan Internasional Junior Belanda (Dutch Junior International).

Bintang bulu tangkis India, PV Sindhu, menyebut kematian Zhang ”sangat mengguncang.”  ”Saya menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga Zhang atas saat-saat yang menyedihkan ini,” tulis Sindhu, peraih medali perak dan perunggu Olimpiade, melalui media sosial X.

”Hari ini dunia telah kehilangan pemain bertalenta luar biasa,” lanjut Sindhu.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyatakan berduka atas meninggalnya talenta bulu tangkis yang sedang berkembang, Zhang Zhi Jie. ”Kami menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarganya, rekan-rekannya, kepada Asosiasi Bulu Tangkis Tiongkok, dan seluruh komunitas bulu tangkis Tiongkok,” kata BWF melalui pernyataan tertulis. (AP/AFP/REUTERS/Kompas.id)

No Comments

    Leave a Reply