Buku Merger In The Pandemic Area, Catatan Sejarah Kepemimpinan Hery Gunardi

June 28, 2024

BRIEF.ID – Buku Mega Merger in The Pandemic Era disebut menjadi catatan sejarah kepemimpinan Hery Gunardi, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Pernyataan itu, disampaikan Direktur Keuangan & Strategi BSI, Ade Cahyo Nugroho, dalam diskusi bertajuk Mega Merger in The Pandemic Era: Kepemimpinan dan Tantangan Merger Bank Syariah Indonesia”, di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Kamis (27/6/2024) malam.

Dalam diskusi buku tersebut, Ade Cahyo Nugroho, mengatakan Hery Gunardi memberikan sebuah pesan berharga bahwa kepemimpinan, kompetensi, dan jam terbang turut menjadi kunci penting.

“Semua ini akan membuat setiap tantangan yang dihadapi dalam proses merger dan transformasi dapat diatasi dengan baik,” kata Cahyo.

Dia megungkapkan sudah bekerja bersama Hery Gunardi sejak tahun 2012, dan cukup paham dengan karakter kepemimpinan Dirut BSI tersebut.

Cahyo bercerita, di awal proses merger bank BUMN syariah, dia diminta Hery untuk mencari gedung baru yang akan menjadi kantor pusat BSI.

Dia mengaku sempat ragu mendapat tugas tersebut, karena Hery ingin kantor BSI berada di The Tower, yang berdiri di Jalan Gatot Subroto, salah satu kawasan segitiga emas, atau pusat bisnis di Jakarta.

“Karena BSI ini baru berdiri. Kita tidak tahu nanti bagaimana keuangannya, profitabilitasnya, tapi kantornya di The Tower, di jalan Gatot Subroto. Saya sampai ditanya-tanya di Bank Mandiri (induk usaha). Ini biaya sewanya bagaimana,” ujar Cahyo yang disambut tawa tamu undangan yang hadir.

Namun keraguan itu menurutnya terjawab di kemudian hari. Di mana pemilihan Gedung baru sebagai kantor pusat BSI tak terlepas dari visi kepemimpinan seorang Hery.

Gedung baru itu, lanjutnya, merepresentasikan ‘rumah baru’ yang akan menjadi tempat berkarya yang nyaman dan membanggakan bagi para pekerja 3 bank syariah asal milik Himbara yang menjadi BSI.

Cahyo mengatakan, Hery menegaskan bahwa jika kantor pusat BSI misalnya masih menggunakan gedung yang merupakan aset Bank Mandiri sebagai induk usaha pemilik saham terbesar, bisa dibayangkan pekerja BSI dari BNI Syariah dan BRI Syariah akan selalu merasa menjadi tamu di ‘rumah baru’.

“Ini pelajaran merger yang tidak ada di universitas luar negeri ternama. Saya mendapatkan ‘pelajaran dewa’ dari Pak Hery,” ungkap Cahyo.

Dengan hal seperti ini, Cahyo menilai isu transformasi culture terkait merger bank BUMN syariah sekitar 50% sudah tertangani, lazimnya merger company itu 2-3 tahun.

Mengikat

Sementara Gubernur Bank Indonesia periode 2013-2018 Agus Martowardojo mengatakan merger dan transformasi tiga bank syariah yang dimiliki oleh tiga bank terbesar milik BUMN (Himbara) menjadi BSI, merupakan hal yang mengikat dan menjadi satu kesatuan.

“Dalam proses merger akan diiringi langkah transformasi. Karena merger sejatinya memiliki tujuan perubahan dan perbaikan,” ujar Agus Martowardojo.

Dia menjelaskan, transformasi sendiri mendorong perusahaan merger memiliki kesehatan, daya saing dan profitabilitas yang lebih tinggi. Artinya, perusahaan tumbuh menjadi kekuatan baru.

Kedua hal di atas tak mudah dilakukan. Prosesnya panjang, dan memerlukan sosok pemimpin mumpuni untuk mengawal dan mendorong jalannya sesuai dan mencapai tujuan.

Terlebih di era krisis seperti saat ini, peran seorang leader sangat penting untuk menentukan arah kebijakan agar bisa bertahan dan berkelanjutan di masa depan.

“Sebagai leader, Hery mampu menerapkan kepemimpinan transformasional yang notabene merupakan salah satu kunci sukses dalam proses merger. Dia mampu meningkatkan motivasi dan moralitas karyawan dalam proses merger. Bahkan, dia mampu menancapkan arah baru BSI ke depan guna mencapai harapan pemerintah untuk menjadi bank syariah terbesar di Tanah Air dan menjadi salah satu pemain utama di kancah global,” tulis Agus Martowardojo dalam kata pengantar buku Mega Merger in The Pandemic Era.

Dia menambahkan, dalam memimpin merger menjadi BSI, hal itu membutuhkan keterampilan kompleks yang ditempa pengalaman, pengembangan diri, serta akses ke pelatihan yang lebih tinggi.

Sebagai leader juga harus memberikan teladan bagi jajarannya. Menancapkan visi dan misi baru yang tidak mudah. Sebab masing-masing bank yang di-merger memiliki culture berbeda dengan semangat bersaing dan kebanggaan atas culture perusahaan awal masing-masing.

Seperti diketahui, Hery Gunardi awalnya dipercaya menjadi Ketua Project Management Office (PMO) dan Integration Management Office (IMO) saat awal proses merger pada 2021.

Menurut Cahyo, dalam perjalanannya top management BSI mampu mengorkestrasi seluruh karyawan dan stakeholder. Oleh karena itu, BSI menjadi market leader dalam industri keuangan syariah di Indonesia.

Perjalanan BSI ini merupakan penguatan ekosistem keuangan syariah. Sehingga ke depan penetrasi keuangan syariah nasional yang masih sekitar 7% (5 tahun terakhir) dapat terus ditingkatkan.

“Strategi merger secara jangka panjang juga akan mendorong Indonesia menjadi salah satu pusat keuangan syariah dunia,” tutur Cahyo.

No Comments

    Leave a Reply