Citra Jokowi Sejati, Ganjar-Mahfud Lebih Menonjol (Bagian – 2)

December 26, 2023

BRIEF.ID – Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengungkapkan, kain  yang dikenakan Ganjar,  ditenun  kaum perempuan dengan penuh kesabaran dan ketelitian. Keindahan dan kerapihan kain tenun Rote menjadi standar kesempurnaan bagi perempuan untuk melangkah ke jenjang selanjutnya, seperti berumah tangga, hingga mengurus keluarga.

Sebagai aksesorisnya, baju adat  Ganjar dilengkapi Topi Ti’ilangga dan kalung. Topi adat ini menyimbolkan keperkasaan, kepemimpinan, dan kehormatan laki-laki dalam adat Rote.

Makna lain dari Topi Ti’iLangga  yang berbentuk tegak dan runcing pada bagian atas adalah sifat pantang menyerah dan teguh memegang prinsip.

Sedangkan kalung berbentuk bulat yang posisinya harus tepat di hati, melambangkan kesatuan hati masyarakat sebagai ikatan tidak terputus. Hal ini juga melambangkan semangat gotong royong.

Sementara itu, pakaian adat Pesak dan Odheng dari Madura yang digunakan Mahfud MD pun menyiratkan ragam makna. Sebagai “Putra Daerah,”  Mahfud kerapkali memang mengenakan pakaian adat pesak ini di beberapa momen resmi.

Baju adat pesak terdiri dari kaos garis-garis horizontal berwarna merah dan putih, serta celana hitam. Pakaian khas Madura yang ikonik ini memiliki makna kerendahan hati sekaligus ketegasan jiwa yang tersirat dari warna merah dan putih.

Pakaian pesak ini menggambarkan kesederhanaan masyarakat Madura. Lebih jauh, kesan simpel dari pakaian ini menyiratkan ketegasan dan keberanian berjuang.

Sementara itu, Odheng atau penutup kepala, selaku penghias mahkota hanya berupa kain lipat dengan motif merah bata yang melambangkan huruf pertama hijaiyah yakni Alif.

Odheng sebagai penutup kepala dilipat berbentuk segitiga baik bagian atas maupun bawah. Hal ini menyimbolkan keseimbangan yang saling melengkapi, cocok dengan karakter Mahfud yang “Tas-Tes” dalam penegakan hukum di Indonesia.

Selaku orang Madura, Mahfud MD sejauh ini dikenal sebagai salah satu pilar pejuang hukum di Indonesia yang seringkali berhadapan dengan orang-orang kuat. Namun, kemahiran dan keberanian Mahfud menjadi modal dirinya menapak jenjang lebih tinggi.

Penjabaran tentang  pakaian pasangan Capres-Cawapres sebagai sarana komunikasi visi dan misi, lazim digunakan. Di Indonesia, sejak era Jokowi, komunikasi visual non verbal itulah yang bisa ditangkap sebagai pesan jalan kebijakan ke depan.

“Terlebih lagi, debat kedua kemarin menyasar tema pembangunan ekonomi, ekonomi kerakyatan, pembangunan daerah, UMKM.

Semua visi-misi Ganjar-Mahfud mengutamakan nilai-nilai tersebut, pembangunan ekonomi harus beralaskan nilai-nilai kerakyatan, kepentingan dan hak masyarakat adat, serta semangat melindungi dan mengembangkan UMKM lokal, karena itulah pakaian pasangan Ganjar-Mahfud menyimbolkan hal tersebut,” ujar Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid.

Lebih jauh, Arsjad menilai persona maupun visi-misi Ganjar-Mahfud jauh lebih mendekati harapan Jokowi terhadap pembangunan Indonesia ke depan.

“Saya yakin, Pak Jokowi pun mengharapkan penyempurnaan dari seluruh fondasi yang telah disusunnya. Ganjar-Mahfud secara persona dan visi-misinya komitmen melakukan hal tersebut,” simpulnya.

Dia mengulas harapan Jokowi agar pembangunan ekonomi memberikan banyak nilai lebih, termasuk investasi yang membawa kesejahteraan rakyat banyak.

“Persoalan ekonomi tersebut, harus dibarengi dengan penegakan hukum yang bersih dan jernih, hanya calon pemimpin yang tegas serta berani, dan tidak memiliki noda politik bisa melanjutkannya,” tegas Arsjad.

No Comments

    Leave a Reply