Rumoh Geudong Diratakan?

June 27, 2023

BRIEF.ID – Rumoh Geudong, lokasi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat di Pidie, Aceh, diratakan jelang kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (27/6/2023).

Pj Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto mengatakan, tindakan ini dilakukan agar generasi muda di Pidie tak lagi mengingat tragedi memilukan di masa lalu.

“Ditarik untuk dihancurkan. Jadi itu dilupakan semuanya karena merupakan kenangan buruk yang tidak boleh diingat,” ujarnya di Pidie, Kamis (23/6/2023), seperti dilansir Antara.

Wahyudi berharap generasi baru di Pidie atau Aceh secara umumnya harus terus bangkit, dan tidak meninggalkan dendam terhadap luka lama. Dibangun masjid Setelah diratakan, di lokasi tempat penyiksaan serta pembantaian masa lalu itu nantinya akan dibangun masjid.

“Kita menolak bangunan monumen, tetapi akan membangun masjid besar agar masyarakat di sekitar lebih merasakan manfaat yang lebih besar,” ujar Wahyudi.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan bahwa Rumoh Geudong tidak dibongkar.

“Jadi tidak ada yang dibongkar, yang dibuang di sini. Sebelumnya itu lanjutan yang sisa-sisa saja,” kata Mahfud saat meninjau Rumoh Geudong, Senin (26/6/2023).

Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam Rudolf Alberth mengatakan, narasi “pembongkaran” adalah keliru.

“Kami sudah melihat langsung di saat awal kami datang, itu hanya berupa tangga dan dua bidang tembok, dengan tinggi kurang lebih 1,6 meter dan ditumbuhi oleh hutan (semak) belukar dan pohon-pohon kelapa yang ada di sana,” kata Rudolf.

Disebutkan, narasi yang menyebutkan bahwa Rumoh Geudong dibongkar adalah tidak benar,” ujar dia. Pada tahun 1998, Rumoh Geudong dibongkar sendiri oleh masyarakat dengan maksud tidak mengenang lagi kejadian masa lalu.

Sebagai informasi, Rumoh Geudong di Pidie, Aceh, dipilih Jokowi untuk mengawali penyelesaian pelanggaran HAM berat, Selasa (27/6/2023).

No Comments

    Leave a Reply