Gubernur Bali: G20 Tidak Pakai Pawang Hujan, Tapi Doa

November 18, 2022

BRIEF.ID – Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan selama puncak perhelatan G20 pada 15-16 November 2022, tak ada sama sekali penggunaan pawang hujan, melainkan berkat doa yang dilakukan secara rutin.

“Kondisi yang baik ini bisa dicapai hanya dengan Doa Ngrastiti Bhakti, sama sekali tidak memakai pawang hujan,” kata Koster dalam jumpa pers setelah perhelatan G20 di Denpasar, Bali, Jumat (18/11/2022).

Koster menyampaikan Pemprov Bali turut terlibat dalam hal sekala (duniawi) dan niskala (non-duniawi) pada penyelenggaraan G20, di mana salah satunya adalah pelaksanaan Doa Ngrastiti Bakti yang berarti pembuatan permohonan agar G20 berjalan lancar.

“Secara khusus saya memohon agar penyelenggaraan pertemuan G20 berjalan dengan lancar,
nyaman, aman, damai, dan sukses, serta memohon agar tidak ada hujan selama
berlangsungnya acara,” ujarnya.
Wayan Koster bercerita bahwa saat berlangsungnya Gala Dinner pada Selasa (15/11) di ruang
terbuka Garuda Wisnu Kencana (GWK) sempat muncul kekhawatiran dari BMKG dan panitia
G20 terkait turunnya hujan. Namun, akhirnya pada pukul 19.30 Wita saat berlangsung acara, langit justru cerah dan berbintang.

Hal serupa juga terjadi ketika para pimpinan negara G20 hendak melaksanakan penanaman mangrove di Tahura Ngurah Rai Denpasar. “Semula dikhawatirkan akan ada hujan, Astungkara, sama sekali tidak ada hujan, suasana cerah dan terang,” kata Koster.

Ia menyebut semuanya dapat dicapai dengan Doa Ngrastiti Bhakti. Adapun upacara permohonan yang dilakukan dengan ajaran Hindu tersebut dilakukan di 23 Pura Kahyangan Jagat atau pura-pura yang menjadi pusat di Bali, dengan pelaksanaan doa rutin sejak Januari 2022.

“Tanggal 17 Januari 2022 bertepatan dengan Hari Suci Purnama Kaulu, di Pura Panataran
Silawana Hyang Sari Lempuyang, Pura Andakasa, Pura Goa Lawah, Pura Batukau, Pura Uluwatu, dan Pura Wi Mukti,” kata dia. (Antara)

No Comments

    Leave a Reply