Gubernur BI: Depresiasi Rupiah Terhadap Dolar Rendah Dibandingkan Won dan Yen

June 14, 2024

BRIEF.ID – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyebut depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih rendah dibandingkan mata uang negara lain, seperti won (Korea Selatan), yen (Jepang), peso (Filipina), dan baht (Thailand).

Pernyataan tersebut, disampaikan Gubernur BI menanggapi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah. Pada Jumat (14/6/2024), kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank turun 30 poin atau 0,18 persen menjadi Rp16.300 per dolar AS.

“Indonesia kalau dibandingkan dengan negara lain sangat rendah. Depresiasi rupiah kita (terhadap dolar AS) adalah termasuk yang rendah dan stabil,” kata Perry, di Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Menurut dia, kurs rupiah terhadap dolar AS sangat stabil dan menjadi salah satu mata uang dengan nilai tukar terbaik di dunia. Pasalnya, BI terus melakukan langkah-langkah stabilisasi rupiah.

“Kan stabil. Rupiah kita sangat stabil, salah satu yang terbaik di dunia,” ujar Perry.

Dia mengungkapkan, beberapa langkah stabilisasi rupiah yang dilakukan BI, antara lain intervensi, kemudian penarikan portofolio asing, seperti saham dan obligasi ke dalam negeri.

“Semua berjalan baik, stabil dan sudah diapresiasi oleh Presiden (Joko Widodo),” ungkap Perry.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menilai kurs rupiah yang berada pada level Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS masih dalam posisi yang baik di tengah ketidakpastian global.

“Ya ketidakpastian global sekarang ini memang menghantui semua negara, tapi menurut saya kalau masih di angka Rp16.200-Rp16.300 (per dolar AS) masih posisi yang baik,” kata Presiden Jokowi seusai menghadiri HUT Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Senin (10/6).

Menurut Presiden, saat ini semua negara mengalami hal yang sama, di mana hampir seluruh mata uang dunia tertekan terhadap dolar AS.

No Comments

    Leave a Reply