Antisipasi El Nino, Kementan Refocusing Anggaran Rp7 Triliun

June 11, 2024

BRIEF.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) memfokuskan kembali atau refocusing anggaran senilai Rp7 triliun untuk mengantisipasi El Nino yang diperkirakan terjadi di wilayah Indonesia pada Agustus-Oktober 2024.

Hal itu, disampaikan Menteri pertanian, Andi Amran Sulaiman, seusai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Menurut dia, refocusing anggaran itu untuk membantu petani menghadapi El Nino yang akan mendatangkan kemarau atau kekeringan.

“Kami sudah refocusing anggaran, yang dulunya diperuntukkan untuk bangunan, perjalanan dinas, seminar, kemudian biaya yang tidak penting akan kami cabut, dan kami gunakan untuk belikan benih, pompa, alat mesin pertanian untuk petani,” kata Amran.

Dia menjelaskan, Kementan akan fokus membantu memenuhi kebutuhan petani di tiga bulan masa kritis akibat El Nino, agar produksi pertanian bisa naik.

“Puncaknya kemarau nanti adalah Agustus, September, Oktober. Tiga bulan ini adalah sangat kritis. Kemudian November biasanya sudah ada hujan,” kata Amran.

Dia mengungkapkan, dalam pertemuan Presiden Jokowi menginstruksikan agar refocusing anggaran dapat diselesaikan dalam waktu singkat untuk menghadapi musim kering ekstrem.

Selain itu, Presiden memerintahkan untuk segera menyelesaikan sisa 30 persen pengadaan pompa yang harus dipenuhi, sebelum Agustus 2024.

Amran menyampaikan, solusi cepat untuk mengatasi kondisi El Nino dan kekeringan adalah melalui “pompanisasi” atau menyalurkan air menggunakan pompa, dari sumber-sumber air ke lahan pertanian.

“Sekarang realisasi pompa sudah sekitar 70 persen. Masih ada (sisa) 30 persen. Mudah-mudahan ini kalau ini terpasang semua, akan ada 25.000 pompa, mudah-mudahan bisa memitigasi risiko kekeringan,” tutur Amran.

Nantinya 30% pompa akan difokuskan di Pulau Jawa, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat kemudian Lampung, Sumsel, Sulsel, Kalsel, Kalteng.

“Kami fokus pada sentra produksi padi dan harus ada air sepanjang musim, sepanjang tahun,” ungkap Amran.

Dia memberikan contoh di Pulau Jawa terdapat sejumlah sumber air yang bisa dipompa seperti Sungai Bengawan Solo, Sungai Cimanuk, hingga Sungai Brantas.

No Comments

    Leave a Reply