Jemaah Haji Lansia Diminta Jaga Kesehatan

May 25, 2023

BRIEF.ID –  Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Liliek Marhaendro Susilo menghimbau para jemaah haji lanjut usia (lansia) yang sudah tiba di Tanah Suci  untuk menjaga kesehatan  sebaik-baiknya. Pengelolaan kesehatan penting karena suhu udara di Arab Saudi sangat tinggi, yang kini di Kota Madinah mencapai  40 derajat Celcius.

“Para jemaah khususnya para lansia untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Mengingat saat ini kondisi cuaca di Madinah sedang dalam kondisi terik panas dengan suhu mencapai 40 derajat Celcius,” ujar Liliek  saat memberikan keterangan pers di Media Center Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat,  Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Ia mengatakan, di tengah suhu udara yang berbeda dengan di Tanah Air, jemaah diminta untuk menghemat tenaga agar bisa menunaikan rangkaian haji  yang utama, seperti wukuf di Arafah. Biasanya, setibanya di Madinah banyak jemaah Indonesia yang melaksanakan solat berjemaah sebanyak 40 waktu atau arbain.

Liliek mengimbau agar ini tidak perlu dilakukan jika merepotkan atau bahkan membahayakan jiwa, terutama bagi jemaah lansia.

“Tidak perlu memaksakan solat berjemaah di Masjid Nabawi di tengah cuaca yang sangat panas. Jemaah  bisa menunaikan salat di pemondokan untuk menghindari kelelahan,” katanya.

10 Panduan

Liliek mengungkapkan, untuk menghindari kebingungan selama beribadah di Masjid Nabawi maupun saat kegiatan di Kota Madinah, ada beberapa panduan yang patut dilakukan. Pertama, mencatat nama dan nomor pemondokan sebelum berangkat ke Masjid Nabawi.

Kedua, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan. Ketiga, mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. “Jangan tukar menukar gelang dengan jemaah lainnya,” jelasnya.

Keempat, pergi dan pulang secara berkelompok. Kelima, menggunakan pelembab kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas.

Keenam, selalu mengunakan alas kaki dan kaus kaki untuk menghindari kaki melepuh. “Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui sangat panas. Hubungi petugas yang ada di sekitar jemaah,” ungkap Liliek.

Ketujuh, upayakan selalu membawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. Jemaah diimbau meminum oralit 1 sachet per hari dicampur dengan 300 ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh.

Kedelapan, atur irama keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi, dan sebaliknya. Ini untuk menghindari penumpukan antrian lift di pemondokan.

Kesembilan, selalu menjaga ketertiban selama beribadah di Masjid Nabawi.

Kesepuluh, makan tepat waktu dan beristirahat yang cukup.

Liliek menambahkan, hingga Kamis (25/5/2023) pagi pukul 09.31 WIB, jemaah yang sudah terbang ke Tanah Suci melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta berjumlah 8.446 orang yang tergabung dalam 22 kelompok terbang (kloter). Adapun jemaah yang sudah tiba di Kota Madinah berjumlah 6.206 orang dalam 16 kloter. Data tersebut khusus jemaah haji, di luar petugas kloter.

No Comments

    Leave a Reply