Ingin Menikah,Jacinta Ardern Mundur Sebagai PM Selandia Baru

January 19, 2023

BRIEF.ID – Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern secara mengejutkan memutuskan untuk mengundurkan diri  dari jabatannya sebagai kepala pemerintahan.  Pengunduran diri  itu dilakukan paling lambat pada 7 Februari 2023.  Ada sejumlah alasan yang disampaikan pemimpin berusia 42 tahun itu.

Selain ingin menikah, Ardern juga berkerinduan untuk melewatkan waktu lebih lama bersama keluarga. Dan,  yang terpenting adalah  mengurus dan membesarkan putri semata wayangnya, Neve. 

Ardern  secara terbuka menyampaikan terima kasih kepada sang kekasih  Clarke Gayford dan putrinya Neve, yang dilahirkan disaat menjabat Perdana Menteri.

“Sebagai  orang yang telah berkorban paling banyak bagi kita semua. Kepada Neve, Mama sangat menantikan kehadiranmu disaat dikau  mulai sekolah tahun ini. Dan, bagi Clarke – mari kita menikah,” kata PM Jacinda  seperti diberitakan The Guardian, Kamis (19/1/2023).

Pada pertemuan  tahunan Kaukus Partai Buruh, Kamis (19/1/2023) Ardern mengaku  “tidak  lagi memiliki cukup tenaga” untuk melakukan pekerjaannya sebagai perdana menteri. 

“Sudah waktunya. Saya pergi, karena dengan peran istimewa seperti itu datanglah tanggung jawab. Tanggung jawab untuk mengetahui kapan Anda adalah orang yang tepat untuk memimpin dan juga kapan Anda tidak. Aku tahu apa yang dibutuhkan pekerjaan ini. Dan, saya tahu bahwa saya tidak lagi memiliki cukup tangki untuk melakukannya dengan adil. Sesederhana itu,” jelas dia.

Ia mengungkapkan, tidak ada rencana apapun yang ada di pikirannya, selain menghabiskan lebih banyak waktunya bersama keluarga.

“Saya tidak akan pergi bukan karena saya yakin kita tidak dapat memenangkan pemilihan, melainkan saya meyakini kita  bisa dan akan melakukannya, dan kami membutuhkan figur  baru untuk mengatasi tantangan itu,” katanya.

Siapa yang akan menggantikan posisi Ardern belum jelas. Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Keuangan Grant Robertson, yang akan dianggap sebagai calon kuat  menyatakan, pada  Kamis (19/1/2023)  tidak akan mengincar posisi itu.

“Saya tidak mengajukan diri untuk menjadi calon pimpinan Partai Buruh,” kata Grant.

Kaukus Partai Buruh  memiliki waktu tujuh hari untuk mengetahui apakah ada kandidat baru yang memiliki lebih dari dua pertiga dukungan dalam kaukus untuk menjadi pemimpin dan perdana menteri baru.

Pemungutan suara kaukus untuk pemimpin baru akan dilakukan dalam waktu tiga hari, pada 22 Januari 2023. Jika tidak ada yang memenuhi ambang batas dukungan itu, kontes kepemimpinan akan jatuh ke tangan anggota Partai Buruh  yang lebih luas.

Pemimpin Oposisi Nasional Christopher Luxon mengatakan Ardern telah “memberikan kontribusi yang signifikan bagi Selandia Baru, dalam pekerjaan yang sulit dan menuntut” menyebutnya sebagai “duta besar yang kuat untuk Selandia Baru di panggung dunia.”

“Kepemimpinannya pasca  serangan teror Christchurch, secara bersamaan kuat dan penuh kasih, dan merupakan sesuatu yang bisa dia banggakan,” kata Christopher.

No Comments

    Leave a Reply