Konglomerat  Low Tuck Kwong Berpeluang Jadi Orang Terkaya RI

December 8, 2022

BRIEF.ID – Kekayaan Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terus meningkat hingga  mencapai US$ 20,8 miliar atau setara Rp 324 triliun. Low Tuck Kwong  kini tercatat sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia, berdasarkan real-time billionaires list di Forbes, Rabu  (7/12/2022) malam.

Disebutkan bahwa kekayaan Low Tuck Kwong nyaris mendekati kekeyaan  Budi Hartono dan Michael Hartono, pendiri Grup Djarum.

Saat ini, Budi Hartono dan Michael Hartono  menempati peringkat satu dan dua dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Kekayaan Budi Hartono dan Michael Hartono masing-masing sebesar US$ 22 miliar (Rp 351 triliun) dan US$ 21,2 miliar (Rp 331 triliun).

Sementara itu,  nilai kekayaan Low Tuck Kwong, pebisnis asal Singapura yang telah berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI)  terus bertambah  sejak 25 November 2022, yang mencapai US$ 12,8 miliar.

Melesatnya kekayaan Low Tuck Kwong seiring lonjakan harga dan nilai kapitalisasi pasar (market cap) saham Bayan Resources (BYAN).

Bayan Resources kini  naik ke peringkat ketiga dalam jajaran emiten berkapitalisasi  pasar saham terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nilai market cap Bayan Resources kini mencapai Rp 508 triliun.

Pada penutupan perdagangan saham di BEI, Rabu (7/12/2022), harga saham BYAN  melonjak 4,1% ke level Rp 15.225 di tengah jatuhnya indeks harga saham gabungan (IHSG).

Dengan begitu, harga saham BYAN sudah naik 63,5% selama bulan Desember berjalan. Adapun sepanjang tahun berjalan ini, BYAN telah melesat 463,8%. Alhasil, Bayan Resources berhasil menyalip PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang kini memiliki market cap sebesar Rp 479 triliun, turun ke peringkat 4.

Sebelumnya, Bayan juga sukses menggeser posisi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) di jajaran emiten elite tersebut.

Pada hari ini, Telkom bertengger di peringkat kelima dengan market cap senilai Rp 365 triliun. Selanjutnya, di peringkat keenam  PT Astra International Tbk (ASII) dengan market cap Rp 232 triliun dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) di peringkat ketujuh  dengan market cap Rp 204 triliun.

Kemudian, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di peringkat kedelapan dengan market cap Rp 179 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di peringkat kesembilan dengan market cap Rp 175 triliun, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di peringkat 10 dengan market cap Rp 127 triliun.

Sementara itu, di peringkat 1, masih berdasarkan data BEI, tetap ditempati PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan market cap mencapai Rp 1.031 triliun. Peringkat 2 adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 714 triliun. (Beritasatu.com)

No Comments

    Leave a Reply