Bank Indonesia Luncurkan Buku Putih Rupiah Digital

December 1, 2022

BRIEF.ID– Bank Indonesia (BI) menerbitkan desain (high level design) pengembangan Digital Rupiah yang terangkum dalam White Paper (WP). Penerbitan WP ini merupakan langkah awal “Proyek Garuda”, sebuah proyek yang memayungi berbagai inisiatif eksplorasi atas berbagai pilihan desain arsitektur Digital Rupiah.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam peluncuran WP atau buku putih desain pengembangan Digital Rupiah, pada momentum Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, di Jakarta (30/11/2022).

Pada momen peluncuran tersebut, Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyoroti Digital Rupiah sebagai salah satu dari kebijakan sistem pembayaran untuk akselerasi digitalisasi. “Digital Rupiah akan diimplementasikan secara bertahap, dimulai dari wholesale CBDC untuk penerbitan, pemusnahan dan transfer antar bank. Kemudian diperluas dengan model bisnis operasi moneter dan pasar uang, dan akhirnya pada  integrasi wholesale Digital Rupiah dengan ritel Digital Rupiah secara end to end,” tutur Gubernur Perry.

White Paper ini menguraikan rumusan CBDC bagi Indonesia dengan mempertimbangkan asas manfaat dan risiko. Key driver pengembangan Digital Rupiah adalah: (i) Menegaskan fungsi BI sebagai otoritas tunggal dalam menerbitkan mata uang termasuk mata uang digital (sovereignty Digital Rupiah); (ii) Memperkuat peran BI di kancah internasional; dan (iii) Mengakselerasi integrasi EKD secara nasional.

Penerbitan WP ini diharapkan menjadi katalisator pengembangan desain CBDC ke depan, agar penerapan dapat sesuai konteks dan karakteristik kebijakan. Bank Indonesia meyakini manfaat CBDC mampu menjaga kedaulatan Rupiah di era digital, termasuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital serta membuka peluang inklusi keuangan yang lebih merata dan berkelanjutan.

Pengembangan CBDC sendiri memerlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk kerja sama dengan bank sentral lain dan lembaga internasional. Perkembangan mata uang digital bank sentral di masa depan bukanlah pilihan, melainkan keniscayaan. Bank sentral masih perlu melakukan eksplorasi dan uji coba untuk mengantisipasi perkembangan mata uang digital di masa depan.

No Comments

    Leave a Reply