BRIEF.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) secara terbuka memuji Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo sebagai pemimpin yang hebat. Presiden Biden menilai penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, 15-16 November 2022 sangat baik dan memberikan kesan mendalam.
“Omong-omong, Anda telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Benar sekali,” kata Presiden Biden saat berpidato pada peluncuran Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), di The Apurva Hotel Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (15/11/2022).
Presiden Biden menyatakan, Presiden Jokowi sukses mengerjakan tugasnya dengan sangat baik.
“Anda telah mengerjakan tugas dengan sangat baik,” kata Presiden Biden.
Ia mengatakan, Partnership for Global Infrastructure and Investment menyatukan mitra, baik dari pemerintah, sektor swasta, dan lainnya untuk memberikan hasil nyata bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Bahkan, para pemimpin G20 juga menyoroti pentingnya berinvestasi bersama dan berinvestasi lebih kuat untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang lebih baik di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di seluruh dunia. “Dan, kami menyambut semua pihak yang memiliki visi yang sama untuk bergabung dalam upaya kami ini,” kata Presiden Biden.
Sementara itu, Presiden Jokowi secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Presiden Biden atas inisiatif penyelenggaraan side event Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).
Ia mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang. Pertama, dukungan harus country driven berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan.
“Konsultasi dan dialog dengan negara penerima harus menjadi pedoman utama,” kata Kepala Negara.
Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Kepala Negara, pembangunan infrastruktur wajib memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat agar memiliki rasa kepemilikan yang tinggi, disertai dukungan bagi negara berkembang untuk membangun kapasitas dan kemampuan mandiri.
“Dengan demikian, negara berkembang dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global di masa mendatang. Sebagai contoh, Indonesia tengah mendorong pemerataan pembangunan melalui pemindahan ibu kota ke Nusantara. Ini akan membuka peluang investasi sebesar US$ 20,8 miliar di berbagai sektor infrastruktur,” kata Kepala Negara.
Kedua, upaya harus didasarkan paradigma kolaborasi. Pelibatan lebih banyak pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta akan membawa manfaat nyata.
“Saya percaya inisiatif seperti PGII akan semakin bermanfaat jika melibatkan sebanyak-banyaknya negara di dunia,” jelas Presiden Jokowi.
Ketiga, PGII harus menghasilkan dukungan pembangunan berkelanjutan, termasuk lewat pembangunan hijau dan transisi energi. Negara berkembang paling rentan terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim.
“Presidensi G20 Indonesia telah mendorong kerja sama nyata di bidang sustainable infrastructure dan pendanaan pembangunan. Indonesia juga bersungguh-sungguh mengembangkan industri hijau, termasuk ekosistem industri mobil listrik, sebagaimana Yang Mulia (Presiden Biden) saksikan langsung di KTT Bali ini,” kata Presiden Jokowi.
No Comments