Wujudkan Kemandirian Finansial, BRI Finance Ajak Generasi Muda Cerdas Kelola Keuangan

October 25, 2022

BRIEF.ID – PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mengajak generasi muda cerdas mengelola keuangan  agar memiliki kemandirian finansial dan ketangguhan ekonomi untuk menghadapi krisis.

“Kita harus bisa mengelola dengan baik krisis saat ini, untuk apa? Agar mampu bertahan. Dari, sekarang makanya harus belajar. Kemudian, yang pasti mempersiapkan masa depan baru, sebab tidak mungkin segala sesuatunya  tidak kita persiapkan,” kata Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah   dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2022, Selasa (25/10/2022).

Pemerintah  menetapkan  bulan Oktober  sebagai Bulan Inklusi Keuangan  dan bersama berbagai institusi keuangan lintas industri,  mengadakan beragam  kegiatan untuk meningkatkan inklusi keuangan  di masyarakat. Pada Bulan Inklusi Keuangan 2022, salah satu kegiatan yang digelar BRI Finance adalah  literasi keuangan melalui kuliah umum di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Jawa Barat.  

Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah mengatakan, krisis ekonomi  selalu ada, baik  secara global, lokal, maupun di tataran rumah tangga.  Oleh karena itu,   harus ada kemampuan  mengelola risiko turbulensi ekonomi sehingga dapat bertahan dan melewatinya dengan baik.

“Hal itu bukan tanpa alasan. Saat ini perekonomian global dihadapkan pada tantangan besar  yang mempengaruhi perekonomian Indonesia. Pertama, inflasi yang sangat tinggi dan direspons  bank sentral dengan cara meningkatkan suku bunga. Tantangan lainnya adalah masalah geopolitik Ukraina vs Rusia yang mendorong krisis pangan dan energi,” jelas dia.

Di sisi lain, lanjutnya,  Indonesia dengan penduduk 270 juta jiwa lebih didominasi  usia produktif,  yang harus diberdayakan untuk memperkokoh ekonomi bangsa. Ini mengingat sekitar 69,38 juta jiwa atau setara 25,87% merupakan generasi milenial dengan periode tahun lahir antara 1981-1996.

Kuliah Umum Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2022

Selain itu, sekitar 74,93 juta jiwa atau  27,94% adalah generasi Gen Z yang lahir pada periode 1997-2012. Oleh karena itu, lanjut Azizah, bagi generasi muda tersebut perlu pengelolaan keuangan cerdas sebagai strategi mewujudkan ketangguhan finansial.

“Generasi muda dengan segala kreativitasnya,   dapat menyisihkan uang untuk berwirausaha atau dengan keterampilan yang dimiliki mencari pemasukan tambahan,” katanya.

Selain itu,   mengatur kebutuhan melalui  hal-hal berkualitas secara efisien. Ketiga, adalah smart loan, yaitu menghindari pinjaman untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Perilaku konsumtif bisa saja dilakukan dengan batasan mempunyai kemampuan membayar setelah terpenuhinya kebutuhan pokok.

“Perlu diingat pinjaman harus ke lembaga jasa keuangan yang terdaftar/berizin dan diawasi oleh OJK. Jadi jangan pinjam ke pinjol yang nggak jelas dan sebagainya,” ujarnya.

Sementara itu, Corporate Secretary BRI Finance Taufiq Kurniadihardja mengatakan literasi keuangan termasuk perencanaan cerdas dalam hal finansial sangatlah penting.

Menurut data survei OJK pada 2019 terkait survei nasional literasi dan inklusi keuangan, tingkat literasi keuangan itu hanya sebesar 38,03%. Sedangkan indeks inklusi keuangan itu sebesar 76,19%.

“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan, padahal literasi keuangan merupakan keterampilan yang penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan individu, perlindungan konsumen dan peningkatan inklusi keuangan, jadi literasi keuangan ini memang sangat penting. Oleh karena itu BRI Finance berkomitmen untuk melaksanakan literasi keuangan ini setiap tahun, untuk memberikan pemahaman dan awareness kepada masyarakat,” katanya.

Saat ini, kata dia, produk dari lembaga jasa keuangan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Terlebih dengan perkembangan teknologi hampir semua jasa keuangan bisa diakses dengan mudah.

Oleh karena itu masyarakat perlu mengetahui manfaat dan risikonya. Sehingga lebih mampu mengelola keuangan dengan cerdas. “Dengan memberikan awareness, pemahaman, supaya bisa mengelola keuangannya secara bijak, tepat guna, dan produktif,” pungkasnya.

No Comments

    Leave a Reply