Dibayangi Ancaman Resesi, Pemerintah Siapkan APBN 2023

October 21, 2022

BRIEF.ID – Pemerintah telah menyiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2023 sebagai upaya membangkitkan optimisme dan sebagai langkah kewaspadaan menghadapi ancaman resesi global.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, asumsi makro dalam APBN 2023 meliputi pertumbuhan ekonomi 5,3%, inflasi sebesar 3,6%, nilai tukar rupiah Rp 14.800 per dolar AS, dan tingkat bunga Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun sebesar 7,9%. Adapun asumsi makro adalah harga minyak mentah Indonesia sebesar US$ 90 per barel, komponen lifting minyak bumi mencapai 660 ribu barel per hari, dan target lifting gas bumi 1.100 ribu barel setara minyak per hari.

“Target APBN kita bahkan 5,3% dan secara global tahun depan akan tumbuh 2,7% kita sudah mengantisipasi dengan prediksi yang baik diharapkan kita bisa terus menjaga momentum pemulihan ekonomi,” kata Yustinus pada acara Forum Merdeka Barat, Jumat (21/10/2022).

Ia mengatakan, dari sisi belanja pada 2022, pemerintah telah melakukan reformasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), sehingga alokasi belanja yang dihemat dapat digunakan untuk belanja produktif termasuk penguatan perlindungan sosial.

“Tahun 2023, kita akan fokus pada beberapa sektor prioritas antara lain peningkatan kualitas sumber daya manusia, dalam menangani stunting dan juga tingkat kematian ibu anak. Penyediaan infrastruktur kesehatan dan digital lalu industri yang direvitalisasi serta ekonomi hijau,” kata Yustinus.

Postur APBN 2023 terdiri atas penerimaan negara sebesar Rp 2.463 triliun, belanja negara Rp 3.061,2 triliun, dan besaran defisit APBN Rp 598,15 triliun atau 2,84% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dengan perkiraan PDB nominal 2023 sebesar Rp 21.037,9 triliun.

No Comments

    Leave a Reply