Komisi VI DPR Dukung Percepatan Pembentukan Holding Ultra Mikro

February 8, 2021

Jakarta, 8 Februari 2021 — Komisi VI DPR RI berharap akselerasi dalam pembentukan holding ultra mikro, guna perbaikan ekosistem usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang lebih cepat pada masa pemulihan ekonomi tahun ini.

Ada tiga BUMN yang disebut akan terlibat dalam pembentukan holding ultra mikro, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero).

Pembentukan holding dengan melibatkan tiga BUMN ini diyakini membuat efisiensi dan memperbaiki ekosistem pembiayaan dalam hal pemberdayaan ultra mikro (UMi) dan UMKM.

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS Amin Ak. menyampaikan upaya menumbuhkembangkan UMKM perlu dilakukan secara terus menerus, mengingat kontribusinya terhadap perekonomian negara begitu besar.

Terlebih, UMKM memberikan sumbangsih terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sekitar 60% dan menyerap tenaga kerja sekitar 97%. Salah satu upaya pengembangan UMKM yang dilakukan pemerintah adalah dengan membentuk holding.

Amin berharap rencana pembentukan Holding BUMN sektor UMKM dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing masing-masing perusahaan BUMN anggota holding.

Oleh karena itu, pemerintah pun harus menyiapkannya secara cepat dan matang dengan menyusun peta jalan holding BUMN secara jelas.

“Harapannya pelaksanaan holding BUMN sektor UMKM lebih terarah, sehingga upaya pengembangan UMKM dapat terlaksana dengan baik” tutur Amin.

Amin menyampaikan pembentukan skema holding BUMN sektor UMKM ini sangat penting. Dia meminta pula pemerintah dapat memastikan keberadaan holding malah mengurangi performa perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut.

“Pembentukan holding BUMN sektor UMKM diharapkan memaksimalkan proses pengembangan UMKM, karena ketiga perusahaan BUMN anggotanya bisa saling mengisi dan menguatkan sesuai masing-masing lini bisnis utamanya,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung pun berpendapat pembentukan holding ultra mikro meruapakan gagasan inovatif.
“Menurut saya itu gagasan yang menarik, karena akan memperkuat institusi dan permodalan untuk pembiayaan ultra mikro,” sebutnya. Dia meminta Kementerian BUMN dapat mempersiapkan dengan baik dari sisi institusinya.

“Sebab BRI, PNM, dan Pegadaian selama ini sudah beroperasi dengan karakteristiknya masing-masing. Menyatukan ini tidak semudah membalik telapak tangan. Bereskan dulu konsolidasi secara internal agar nanti benar-benar bisa solid,” imbuhnya.

Menteri BUMN Erick Thohir sempat menyampaikan upaya pemerintah mengintegrasikan semua badan usaha agar proses pemulihan ekonomi berjalan cepat. Salah satunya, rencana membentuk holding ultra mikro.

“Transformasi sektor keuangan melalui holding ultra mikro ini akan memperkuat ketahanan ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih berkualitas, mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kualitas nasabah UMKM dalam rangka keuangan inklusif,” kata Erick di sebuah diskusi virtual akhir Januari lalu.

**

No Comments

    Leave a Reply