Terima Perwakilan UN WFP, Suharso: Indonesia Fokus Pada Country Strategic Plan 2016-2020

March 6, 2020

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menerima kunjungan perwakilan UN WFP (UN World Food Programme). Pada Suharso, mereka mengatakan bila saat ini UN WFP saat ini adalah konsumsi pangan, terutama bantuan pangan pada kondisi darurat seperti bencana alam, perang dan konflik sosial.

UN World Food Program (WFP) adalah lembaga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB/UN) yang bergerak untuk menghapuskan kelaparan dan malnutrisi di seluruh dunia. Selain itu, UN WFP merupakan salah satu dari tiga Rome-based UN Agencies (RBAs), bersama dengan UN FAO dan UN IFAD.

“Fokus utama kami adalah bantuan pangan. Strategi utama yang mendasari aktivitas UN WFP adalah menyediakan bantuan pangan dengan tujuan : Menyelamatkan manusia dalam pengungsian dan kondisi darurat lainnya, Memperbaiki gizi dan kualitas hidup masyarakat yang paling rentan pada kondisi darurat, serta Membantu membangun aset dan memperbaiki taraf hidup masyarakat miskin, khususnya melalui program padat karya,” kata salah satu perwakilan UN WFP Christa Rader pada Suharso di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Jumat (06/03/2020).

Lebih lanjut Christa Rader mengatakan, prinsip operasionalisasi dari UN WFP adalah mengumpulkan kelebihan pangan yang terjadi di suatu negara dan menyalurkannya sebagai bantuan kemanusiaan untuk mengatasi keadaan darurat pangan di negara-negara yang dikategorikan PBB sebagai negara Low Income Food Deficit Countries (LIFDCs).

“Bantuan tersebut diberikan oleh WFP dengan sasaran untuk menutupi kekurangan pangan darurat akibat bencana alam, konflik sosial, dan akibat peperangan; dan (untuk membantu pelaksanaan proyek-proyek pembangunan ekonomi dan sosial,” ujar Christa Rader.

Sementara, Suharso menjelaskan bahwa saat ini antara Pemerintah Indonesia dan UN WFP telah terjalin kerjasama yang tertuang dalam dokumen Country Strategic Plan (CSP) 2016-2020 dengan fokus utama pada 3 Strategic Results (SR).

“Strategic Results Pertama : ketahanan pangan melalui pengumpulan dan analisa data pada ketahanan pangan dan nutrisi peningkatan ketahanan petani kecil terhadap perubahan iklim melalui BMKG dan Kementerian Pertanian. Strategic Results Kedua : program nutrisi melalui promosi good nutrition, dan penambahan unsur nutrisi pada program jaring pengaman sosial (RASTRA dan PKH) melalui Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan. Strategic Results Ketiga : antisipasi bencana dan perubahan iklim melalui peningkatan manajemen logistik dan kapasitas distribusi yang dilakukan oleh BNPB dan Kementerian Sosial,” ucap Suharso.

Lebih lanjut Menteri Suharso menambahkan, selama ini kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan UN WFP telah berjalan dengan baik. Seluruh kegiatan dan proyek UN WFP bersifat hibah (grant), walaupun jumlah hibah relatif terbatas. Secara umum, proyek dan kegiatan UN WFP di Indonesia bergerak pada 5 bidang: food security, nutrition, school meals, social protection, dan disaster response.

“Pemerintah Indonesia menghargai dengan telah adanya laporan rutin terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan dan proyek UN WFP Indonesia, termasuk kepada Kementerian PPN/Bappenas,” sebut Suharso.

Di akhir kesempatan, Menteri Suharso Monoarfa juga menceritakan makin banyaknya masyarakat Indonesia yang mulai menggemari makanan atau masakan dari bahan-bahan organik.

“Mengkonsumsi makanan organik memang telah lama populer. Tapi di Indonesia, kita harus lebih gencar untuk mensosialisasikan makanan organik ke semua lapisan masyarakat. Sebab saat ini, hanya kelas menengah ke atas yang sudah mengkonsumsi makanan organik,” tutup Suharso.

(Bisma)

No Comments

    Leave a Reply