Penyaluran Kredit Melambat, Pembiayaan Sektor UMKM Justru Terakselerasi

March 2, 2020

Jakarta – Di tengah perlambatan penyaluran kredit secara umum, kredit sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Januari 2020 justru mengalami akselerasi, dari 7,7% pada Desember 2019 (year on year/YoY) menjadi 8,2% (YoY) pada Januari 2020. 

Menilik data Bank Indonesia, total penyaluran kredit UMKM secara nasional pada Januari 2020 sebesar Rp1.031,6 triliun. Akselerasi kredit UMKM tersebut terjadi di tengah tren perlambatan kredit nasional pada awal tahun ini.

Bank Indonesia menyatakan peningkatan pertumbuhan kredit UMKM bersumber dari seluruh jenis skala usaha baik kredit skala usaha mikro, kecil maupun menengah yang masing-masing tumbuh 13,5% (YoY) menjadi Rp268,6 triliun, 11,2% (YoY) menjadi Rp326,1 triliun dan 3,3% (YoY) menjadi Rp436,9 triliun. Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan terjadi pada kredit UMKM jenis penggunaan modal kerja.

“Kredit perbankan mengalami perlambatan pada Januari 2020, tumbuh 5,7% secara YoY, dengan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp5.514,4 triliun,” demikian Bank Indonesia seperti dilansir dari laman resmi www.bi.go.id, Senin (2/03/2020).

Angka pertumbuhan kredit tersebut, menurut BI, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,9%. Perlambatan penyaluran kredit terjadi baik pada debitur korporasi maupun perorangan.

Kredit kepada korporasi melambat, dari 5,9% (YoY) pada bulan sebelumnya menjadi 5,2% (YoY) pada Januari 2020.  Kredit kepada perorangan juga melambat, dari 7,2% pada Desember 2019 menjadi 6,6% secara YoY.

Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada kredit investasi, melambat dari 12,8% menjadi 10,1% YoY pada Januari 2020, terutama pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Di lain sisi, pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit konsumsi mengalami peningkatan. Kredit modal kerja (KMK) meningkat, dari 2,2% secara YoY pada Desember 2019 menjadi 3,0% (YoY) terutama terjadi pada sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan serta sektor PHR. 

Sejalan dengan perlambatan total kredit, kredit properti pada Januari 2020 juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya, dari 9,7% (YoY) pada Desember 2019 menjadi 9,3% (YoY) pada Januari 2020, yang disebabkan oleh perlambatan kredit KPR/KPA, kredit konstruksi, serta kredit real estat.

Sementara itu, BI mencatat penghimpunan DPK pada Januari 2020 tecatat sebesar Rp5.721,9 triliun, tumbuh 6,6% lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,4%. 

Peningkatan pertumbuhan DPK pada Januari 2020 didorong oleh peningkatan tabungan dan simpanan berjangka. Berdasarkan golongan nasabah, peningkatan tabungan beasal dari golongan nasabah korporasi, sementara itu peningkatan simpanan berjangka bersumber dari golongan nasabah perorangan. Tabungan juga tercatat meningkat sebesar 7,4% pada Januari 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 6,5%. 

No Comments

    Leave a Reply