Cegah Penyebaran Virus Corona, China Perpanjang Libur Imlek

January 27, 2020

Pemerintah China mengumumkan perpanjangan Hari Libur Imlek, untuk membendung penyebaran virus corona jenis baru, yang telah menewaskan 80 orang dan menginfeksi lebih dari 2.000 orang di seluruh dunia.

Hari Libur Imlek di China dimulai pada 24 Januari dan semestinya berakhir pada 30 Januari 2020. Belum jelas sampai berapa lama hari libur publik tersebut diperpanjang.

Libur Imlek adalah momen ketika banyak warga China meninggalkan kota-kota besar, seperti Wuhan, tempat wabah corona virus merebak, untuk ‘mudik’ ke kota asal mereka. Lebih dari 3 miliar perjalanan selama musim liburan diyakini membantu penyebaran corona virus jenis baru.

Dilansir dari Xinhuanet.com, keputusan perpanjangan hari libur Imlek itu dikeluarkan usai pertemuan sebuah kelompok kerja yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang pada Minggu (26/1/2020).

Langkah tersebut ditempuh untuk mencegah penyebaran virus, mengurangi pertemuan massa dan memberi perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi penduduk China.

“Tanggal mulai sekolah di universitas, sekolah dasar, sekolah menengah dan taman kanak-kanak di seluruh negara ini akan ditunda sampai pemberitahuan selanjutnya,” demikian tulis Xinhuanet.com.

Pertemuan itu menekankan bahwa negara tersebut saat ini berada pada masa yang krusial dalam pencegahan dan pengendalian wabah corona virus jenis baru. Selain itu juga mendesak komite Partai dan pemerintah di semua tingkatan untuk menempuh langkah yang lebih “menentukan, kuat dan tertib, ilmiah dan terencana” untuk efektif mengekang penyebaran corona virus jenis baru.

Kementerian Keuangan China mengumumkan alokasikan dana sebesar 11,21 miliar yuan atau sekitar US$1,63 miliar untuk mencegah penyebaran corona virus jenis baru (2019-nCoV).

Dalam pernyataan tertulisnya, Kementerian Keuangan China menegaskan dana itu utamanya digunakan untuk pengobatan medis dan pengadaan perlengkapan medis serta kebutuhan-kebutuhan material untuk mengendalikan epidemi.

Pejabat Kesehatan China pada Minggu (26/1/2020) mengumumkan bahwa jumlah kasus yang dikonfirmasi mencapai 2.744 kasus, termasuk 461 kasus dalam kondisi kritis. 

Dalam rentang 24 jam, ditemukan 769 kasus baru, dan 3.806 suspek baru serta 24 kasus meninggal (di Provinsi Hubei). Hingga Minggu (26/1/2020), wabah pneumonia akibat corona virus jenis baru telah menewaskan 80 orang. 

Ancaman penyebaran virus corona jenis baru telah membuat sejumlah negara meningkatkan kewaspadaan. Setidaknya 13 negara di dunia telah terjangkit virus corona jenis baru yang pertama kali muncul di Wuhan, akhir Desember 2019.

No Comments

    Leave a Reply